Kebingungan dengan Bokeh

Lagi kebingungan ingin membeli lensa fix yang cocok untuk kantong,.. nikon 50 f/1.8 atau tamron 60 f/2. Sebenarnya kepincut Tamron,.. tapi nikon lebih murah, lebih agak wide dan bukaan lebih lebar.

Berikut hasi fotonya.. nggak bisa terlalu dibandingkan sih..

Tamron 60mm f/2

CSC_5351 

Nikon 50mm f/1.8

DSC_5096

Any idea?

Kem Tràng Tiền

Merupakan es krim yang dibanggakan Hanoi-Vietnam. Lokasinya di dekat danau di sana. hampir di setiap toko di pinggir jalan tersebut menjual es krim tersebut. Ada 3 rasa yang sempat saya coba bersama istri, kelapa, vanila dan nasi hijau. Semuanya enak dan sangat terasa home made banget.. hehe.. tapi nggak kayak es krim kondangan kita si..

ok jangan kelewatan untuk mencobanya kalau berjalan-jalan ke hanoi..

image

Mimpi Gila Untuk Tranportasi Jogjakarta

Seringkali ketika lagi melamun di antara polemik dan kesulitan yang dihadapi muncul sebuah angan-angan.

Betapa bangganya ketika melihat bahwa UGM merupakan Universitas terbaik tahun ini versi webometric. Hal ini menandakan bahwa banyak orang pintar sebenarnya di kota kecil ini. Apalagi masyarakatnya yang sangat tunduk pada raja. “Penetapan atau merdeka..”. Sehingga dari sisi intelektual maupun politik sudah sangat baik rasanya.

Oleh karena itu, terkadang berpikir.. andaikata Provinsi Jogja ini bisa dijadikan sebagai model contoh tranposrtasi kota terbaik di Indonesia atau dunia bahkan. Dengan apa?

Sepeda

Jogja sebenarna punya potensi besar untuk menjadi kota sepeda kembali. Anak-anak muda jogja sangat kreatif dengan sepeda tingginya. UGM sudah mengggalakkan untuk menggunakan sepeda, bakan melarang mahasiswa baru membawa kendaraan bermotor. Saya rasa ini merupakan cikal bakal yang baik.

Terbayang, semua orang di Jogja kembali bersepeda. Tapi memang tidak mudah, karena orang pingin bisa melaju cepat tanpa lelah dengna kendaraan motor nya dan tanpa berpanas-panasan. Lalu bagaimana? coba jogja bisa mengembangkan industri sepeda listrik canggih layaknya keluaran Audi di eropa sana, yang bisa melaju cepat dengan kayuhn layaknya sepeda motor.

hibike

sumber; http://www.hybridcars.com/news/audi-shows-performance-e-bike-concept-45949.html

Jadi pemerintah nannya memberikan insentif subsidi dengan bisa tukar tambah dengan murah untuk mendapatkan sepeda ini dengan motor mereka.

Mobil

Sedangkan kendaraan mobil hanya dimiliki oleh orang-orang yang benar-benar kaya yang ingin memiliki privasi. Parkir dan pajak menjadi sangat mahal. Sehingga orang harus berpikir kalau mau menggunakan mobil bensin mereka. Dan dengan pemikiran yang sama, industri otomotif ramah lingkungan hybrid, dikembangkan sebagai produk nasional. Mobil-mobil lawas didaur ulang dan bisa ditukar tambah dengan dengan mobil-mobil hybrid ini.

Bahkan mobil-mobil dari luar kota yang masuk ke Provinsi Jogja harus punya izin khusus yang tentunya tidak murah. Sehingga orang lebih memilih diparkir di lingkar luar Jogjakarta lalu menggunakan transport publik ke dalam jogjakarta.

Tranposrtasi publik

Nah ini dia yang benar-benar menjadi mimpi utama. Andaikata transportasi publik menjadi tulang punggung transportasi. Sangat diimpikan, MRT dan train bawah tanah bersliweran di Jogja. Nggak cuma dalam kota, tapi juga hingga ke kabupaten-kabupaten. Dan di tempat pemberhentian train sudah tersedia sepeda yang bisa disewa dengan harga murah atau transprotasi publik lain yang sudah siap mengantar ke halte-halte yang lebih kecil, seperti bis ramah lingkungan, atau bahkan bermimpi adanya becak tenaga listrik dan andong dengan berteknologi canggih.

Dan dengan ketepatan waktu setiap 2.5 menit maximal menunggu di halte, sudah ada kendaraan yang siap mengantar anda ke tempat tujuan.

Harapan besar untuk saya, jalanan jogja dari atas tanah terlihat sepi dari kendaraan bermotor, dan tidak bising. Pejalan kaki sangat nyaman berjalan dengan trotoar yang lebar. Meskipun sebenarnya hiruk pikuk mobilisasi ada di dalam tanah atau di atas dengan MRT, sepeda dan berjalan kaki di bawah rindangan pepohonan dan fan  air yang menambah sejuk para pejalan kaki.

Terutama Malioboro yang sudah terlihat carut-marut rasanya..

Catatan Perjalanan ICM Asia Pasific Regional Conference 2012 – Hanoi, Vietnam

ICM (International Confederation of Midwives/Asosiasi Bidan Asia Pasifik) dan VAM (Vietnamese Association of Midwives/Asosiasi Bidan Vietnam) mengadakan sebuah konfrensi dengan tajuk Asia Pasific Regional Conference 2012. Bertempat di Hanoi, Vietnam. Acara ini berlangsung pada tanggal 24 – 26 Juli 2012.

Pembukaan acara ICM Asia Pasific Regional Conference 2012 (24/7) dimulai dengan beberapa penampilan kesenian tradisional dari Vietnam. Diawali dengan tabuh genderang dan tari-tarian oleh putra putri terbaik dari Vietnam. Selain itu ada juga pemampilan koor massal dari ibu-ibu yang bernyanyi. Suasana saat itu sangat meriah dan menghibur para peserta.

Wakil Presiden Vietnam, Nguyen Thi Doan tidak bisa memberi sambutan pada pertama hari pertama pembukaan ICM Asia Pasific Regional Conference 2012 karena kesibukannya. Selanjutnya, Sambutan dilanjutkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Prof. Nguyen Viet Tien. Dalam acara sambutan turut berpartisipasi President Vietnamese Association of Midwives ,Mrs. Phan Thi Hanh, Secretary General International Confederation of Midwifves, Mrs. Agneta Bridges , Deputy director of UNFPA Vietnam Madeep dan juga Pendiri asosiasi bidan di Vietnam, Chichno Nohno. Dalam acara pembukaan tersebut dapat ditarik benang merah mengenai pentingnya wanita dalam kerangka hidup dan perkembangan kesehatan ibu anak di dalam tingkat dunia terutama Asia Pasifik. Merupakan suatu kebanggan bagi Vietnam sebagai tuan rumah telah mencapai kesuksesan yang besar dalam capaian MDG (Millennium Development Goals) untuk menurunkan kematian ibu. Dalam acara tersebut, Indonesia juga mempromosikan Bali sebagai tuan rumah ICM pada tahun 2020.

Topic bahasan dalam acara ini cukup luas, dari topik kecil paling seperti pentingnya pendeteksian dini kanker serviks, pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan reproduksi, permasalahan kesehatan ibu yang menjadi pengungsi yang di beberapa negara hingga yang bersifat Besar seperti kebijakan pemerintah dalam mengintegrasikan dukun bayi dan lesson learn dari berbagai negara dalam usahanya mencapai target MDG.

Dalam acara ini, Pusat KPMAK FK UGM mengirimkan perwakilannya, Firdaus Hafidz. Dalam acara ini beliau mempresentasikan presentasinya dengan judul “Ensuring Financial Access to Delivery Services for The Poor: The Case of Indonesia”. Sebuah proyek kerjasama dengan OPM and UGM, dan didukung oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, GIZ and AusAid. Presentasi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi program Jampersal (Jaminan Persalinan) dari sisi pembiayaan. Penghitungan dilakukan secara normative untuk membandingkan biaya sebenarnya dikeluarkan dalam kegiatan Jampersal demgan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah. (Donne)

Link presentasi

http://prezi.com/iv0kzuzvckta/present/?auth_key=u46no2y&;;follow=hafidzf

Sumber: Catatan Perjalanan ICM Asia Pasific Regional Conference 2012 – Hanoi, Vietnam http://kpmak-ugm.org/news/210-catatan-perjalanan-icm-asia-pasific-regional-conference-2012-%E2%80%93-hanoi,-vietnam.html#ixzz23b5MdT3b

Perjalanan yang cukup melelahkan ke Hanoi Vietnam dari Jogjakarta. Pergi pertama kalinya ke sana untuk menghadiri acara ICM asia pasifik 2012.Berikut foto-foto kenangannya