Mencoba dental o smile

Di sela sela banyaknya deadline… Hari ini juga nyobain dental o smile bersama istri untuk perawatan gigi. Pengalaman sebagai berikut =
– Pertama kali janjian dengan dokter nya. Bisa lewat telp. Dan ketika mau jam janjian di telp. Mantabz
–  Lalu kemudian dokter nya telat 35 menit. Yah,  bisa dipahami. Karena aku juga kadang telat melayani pasien sampai 1 jam. Wkwkwk…
– dokter dan perawat  nya masih muda muda.. Mmm.. Ndak tau ini kelebihan atau kekurangan? 🙂
– kupikir dengan teknologi modern ndak berdarah lagi. Tapi sepertinya tidak bisa dihindari. Dan melihat wajah ekspresi istriku yang kesakiran.. Jadi tatut… Meskipun pada waktu sesi ku ndak berdarah si.. Tapi tetap ngilu..
–  untuk membersihkan gigi menurut informasi perlu waktu setengah jam,  ternyata waktu yang diperlukan untuk istriku 40 menit.  Sedangkan saya cukup 20 menitan. Capek kali dokter nya ya? Atau aku yang ndak kooperatif? Atau gigi ku lebih bersih dari istriku?
– tempat nya bersih, modern. Dokter nya pakai komputer untuk menunjukkan gigi pasiennya. Ada tv di dalam ruang praktek di dengan channel gossip. Pengen ganti tapi ndak enak. Tapi sayang wastafel untuk kumur ndak dibersihkan.. Jadinya agak jijik melihat kotoran mulut orang lain.. Weks
– untuk pembersihan/ perawatan gigi biayanya 400rb (menurut yang ditawarkan di awal) ,  tapi ternyata ada plus2 nya jadinya total 505rb. Awalnya mikir ada diskon 10 persen sebagai anggota amplas (kartu apsc). Tapi ternyata kalau perawatan di atas 2juta. Hueks..Ada perbandingan lain? Puskesmas?
– dokter nya memberikan penjelasan yang jelas dan baik. Meskipun sering menggunakan istilah kedokteran. Saya sih agak ngerti.. Tapi ndak tau orang umum. Yah tapi ngerti lah.. Biar kelihatan canggih. Dokter nya sering bilang, “bisa coba cari di Google”  hehehe..

image

Semoga bisa menjadi pertimbangan para pembaca sekalian..

Syafiq birthday

Hari ini ultah syafiq yang kedua. Bernostalgia mengenang waktu waktu kelahiran nya. Pagi pagi subuh berusaha cari tiket dari jakarta-Yogyakarta. Dan akhirnya hanya bisa mendengar kelahiran nya lewat hp di bandara.

Bersama keluarga makan pagi di hotel quality.. Sudah lama ndak kesana. Suasana nya masih sama seperti dulu. Cuma sekarang bayar nya tanpa pakai diskon kartu mahasiswa. Hahaha.
Dikasih hadiah mainan sama kedua kakek nenek nya yang ada di Jogja maupun bandung. Tapi mainan yang di bandung dimainin dulu sama kakaknya.

Yah..Semoga anak ku menjadi anak yang soleh, sehat, dan dermawan..

image

image

KLNIK TESIS

image

Ternyata masih banyak mahasiswa yang belum bisa lulus karena mungkin kesulitan dalam mencari kasus untuk menulis tesis atau masalah-masalah lain. Sehingga ada klnik tesis untuk memfasilitasi mahsiswa dalam membuat proposal dan berdiskusi bersama untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi.

Salah satu treatment yang ditawarkan dalam klinik tesis ini adalah dengan menawarkan tesis dengan bentuk metode case study-problem solving. Opo meneh iki? Saya kutip dari bahan yang diberikan: “Studi kasus mengkaji fenomena kontemporer dalam konteks riil; dimana batasan antara fenomena dan konteks tidak jelas; dan dmana beberapa sumber bukti dapat digunakan (Yin 2003). Studi kasus dapat menggunakan cara-cara kuanttiatif, kualitatif atau kombinasi keuda cara tersebut. Studi kasus memberikan kesempatan untuk menggali secara mendalam tentang keberhasilan atau kegagalan program-program kesehatan masyarakat, tetapi sangat tergantung pada kejelian peneliti dalam hal menyusun hasil analisa permasalhannya dan nilai akademis dari jawaban pertanyaan peneitian yang diajukan. Studi kasus umunya memiliki keterbatasan dalam hal aplikasinya pada populasi secara umum (limited generalizability). Dua alternative yang dilakukan adalah: (1) teiss untuk identifikasi masalah dan ussulan strategi dan kegiatan pemecahan masalah, e.g.: tidak tercapainya kinerja pelayanan di IGD: Response tie yang lama, jadian kematian di IGD yang lebih tinggi; (2) tesis proyek untuk suatu proyek yang sudah dikerjakan (evaluasi).e.g.: diteliti keberhasilan sebuah proyek. ”

Format klinik ini dibuat dengan pertemuan tatap muka dnegan tutor dan dnegan pembimbingnya jika memungkinkan di Jakarta tau Yogyakarta. Dan pertemuan onlie lewat skype atau email. Dan gamel.

Dalam kegiatan pendampingan, harus dilakukan pendaftaran -> pembagian kelompok dan pemilihan tutor –> pendampingan tutor –> pendampingan pembimbing –> revisi –> ujian.

Rencananya kelompk akan dibagi 2 yakni tahap proposal dan hasil.

Dikelompokkan menjadi 2 usulnya Bu Erna:

– Mahasiswa tanpa masalah, dan mahasiswanya mau untuk melanjutkan.

– Mahasiwa dengan kesulitan, meskipun pembimbing sudah berusaha membantu memcahkannya. Bahkan sudah ditawarkan untuk bertemu di Jakarta. Tapi kelihatannya pada tidak mau. Dimungkinkan ini karena tidak ada ancaman secara tertulis kepada mahasiswa.

Bagaimana dengna kelompok mahasiswa yang permasalahannya adalah ketika mahasiswa kebingungan mengolah data dan datanya sudah tidak update / cocok. – Sasi: mungkin kualitas akan kurang baik, tapi sebisa mungkin dimanfaatkan dari data yang sudah ada dengan menjadikannya sebagai sejarah dan lalu meneliti lebih lanjut untuk evaluasi terhadap yang sudah terjadi tersebut.

Sharing dari Pak Jon: seringkali berhasil untuk membujuk mahasiswa untuk bimbingan di bandara. Jadi seringkali ketika dosennya sedang tugas ke luar kota tersebut, bisa 2 kali bimbingan. Dan akhirnya bisa selesai. Tumbu oleh tutup = mitra yang cocok. Lalu pertanyaannya adalah, dengan tumbunya dulu dibuat baru tutupnya. Oleh karena itu, sekarang siapa yang menjadi tumbunya? Tumbunya adalah mahasiswa, dan tutupnya adalah dosennya. Dosennya sebagai yang pintar, yang harus bisa menyesuaikan diri.

Yang paling sering menjadi masalah adalah:

1. Teknis statistik.

2. Proposal sudah maju, tapi ketika mengambil data tidak bisa.

3. Flight of idea dari mahasiswa.

4. Masalah keluarga dan pekerjaan – motivasi pribadi

Ada usul treatment lain adalah: dengan membuat system komunikasi dengan klinik tesis sebagai alat monitornya.

Usul Pak Jon: Salah satu treatment untuk orang yang sangat sibuk sekali adalah dengan cara merekam seluruh kegiatan pekerjaan yang dihadapi. Lalu kemudian diketik oleh sekretaris dan dipilih mana yang bisa dijadikan kasus. Tapi memang hal ini pada waktu itu bisa terjadi karena ada

SpiderKid yang Lapar

Awalnya saya pikir pemberitaan spider kid di metro tv di pagi hari ini menunjukkan bahwa ada anak berbakat yang bias kita banggakan lagi dari Indonesia. Tapi sayang, ternyata sang anak yang sering memanjat di bangunan tinggi ini diberitakan bukan karena hobi, melainkan karena marah. Marah sama siapa ya? ternyata marah dengan ibunya yang tidak menurutinya yang meminta makan. Al hasil polisi bias merayu nya turun dengan menawarkan nya makanan.

Andaikata Kementerian olahraga melihat ini sebagai asset… bias dibayangkan, dengan kondisi lapar yang tentu saja lemah, dia -yang masih seorang anak- mampu memiliki kekuatan untuk memanjat. Cuma dengan modal emosi -adrenalin-. Kalau bias disalurkan dengan benar, dan diberi asupan yang cukup, mungkin bias buat record dunia tuh untuk lomba panjat tebing.

Tapi sayang,.. kementerian olah raga kita masih harus menguras tenaganya untuk memperbaiki diri karena korupsi dan mencari pengganti yang lebih baik.. semoga..