Perjalanan Menuju Departemen/ Kementerian Kesehatan

Sekedar iseng, siapa tahu ada yang kebingungan pertama kali ke Jakarta dan ingin menuju departemen kesehatan (Depkes) yang sekarang sering disebut sebagai Kementerian Kesehatan.

OK.. ini perjalanan yang kupilih sehari-hari ketika diminta kesana pakai pesawat

Pertama yang jelas.. anda harus pesan tiket pesawat dulu supaya bisa terbang.. ya iya la..

nah.. berangkat deh dari bandara naik pesawat menuju Sukarno-Hatta

DSC_5010

Setelah sampai di Sukarno-Hatta.. nanti Pakai Damri aja yang lebih irit dan tetap nyaman.

Ambil yang jurusan Blok-M tapi turunnya di Semanggi. bayarnya 20ribu saja. Dan anda kalau masih bingung, bilang saja ke kondekturnya.. “Pak nanti kalau sudah sampai Semanggi kasih tau ya..!”

DSC_5018

Sesampainya di Semanggi.. turun naik Taxi.. ingat taxinya harus mau pakai argo.. kalau nggak, nggak usah naik. dan Maksimal pakai blue bird paling cuma habis 17ribu. Saya ngerasa itu lebih nyaman dari pada naik ojek yang juga mintanya 15ribu. kecuali kalau anda terburu-buru dan kondisi jakarta lagi muacet..

Bilang aja ke tukang taxinya.. “ke Depkes Kuningan Pak!” biasanya udah pada ngerti.

 DSC_5024

Sampai deh di Depkes/ Kementerian kesehatan…

 DSC_5030

Dan anda sudah siap disodorkan kerjaan ala Jakarta.. Huekz..

DSC_5032 

OK.. jangan sampai tersesat di Jakarta..!!

Cara mendidik Anak…

Ilmu ini saya dapat dari pengajian pada waktu syukuran milad Azka yang pertama (Mas Anis):

  1. Anak musti diajakarkan bagaiamana memiliki rasa Akidah. Bahwa Allah selalu melihat, Allah maha tahu apa yang selalu kita perbuat. Sehingga membuat anak tetap berlaku baik meski tidak diawasi.
  2. Anak harus diajarkan bagaimana cara menghormati orangtua. terutama ibu, ibu, ibu, dan ayah.
  3. Sebelum anak diajarkan mengenai ilmu, anak harus dibekali dahulu dengan akhlak dan ilmu agama. Karena akhlak dan ilmu agama akan melandasi segalanya.
  4. Anak harus dibekali dengan ilmu pengetahuan (sekolah setinggi-tinggi nya). Dan tetap seimbang dengan ilmu agama dan akhlak.
    Semoga bermanfaat…

Anak Belajar dari Kehidupannya : by : YSDF

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah

Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian

Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri

Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan

Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan

Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran

Halal bi Halal

  Hari ini pertama kalinya saya diundang halal bi halal di kampus sebagai dosen.. agak kikuk karena datang sendiri dan belum terlalu mengenal lingkungan. tapi inilah saatnya saya mulai melihat wajah orang-orang dan dilihat wajahnya juga.

Meskipun rasanya saya salah strategi karena saya puasa hari ini..,.. nggak nyangka akhirnya ada makan-makan.. dasar anak kampung jarang ikutan halal bi halal.

Seperti biasa yang ngisi Pak Zaenal Muttaqien, dosen faal yang satu ini emang paling ger geran kalau ceramah. ditambah dengan group focal dari lokal fk ugm.

berikut foto-fotonya:

IMAG0041IMAG0042

Perlu Penanganan Serius, Ledakan AIDS di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG–Ledakan kasus AIDS di Indonesia perlu penanganan serta penanggulangan lebih serius dari berbagi pihak."Terjadinya ledakan kasus AIDS di seluruh kota/kabupaten di Indonesia saat ini perlu ditangani lebih serius lagi," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Padang, Rabu.

Menurut dia, saat ini sebanyak 21.770 kasus AIDS terjadi di seluruh kota/kabupaten Indonesia. Kasus tersebut merupakan ancaman yang sangat serius."Kasus AIDS yang terjadi di seluruh kota/Kabupaten di Indonesia sebanyak itu dihitung hingga 30 Juni 2010," katanya.

Dia menambahkan, rata-rata penderita kasus AIDS tersebut berusia 20 tahun hingga 29 tahun mencapai 37,2 persen."Sedangkan penderita AIDS yang berusia 40 hingga 49 tahun hanya mencapai 11,8 persen saja,"katanya.

Dia mengatakan, dari kasus AIDS tersebut, jumlah perbandingan penderita AIDS laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu."Saat ini sudah ada pergeseran pola penyebaran AIDS, penyebaran terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi jarum suntik," katanya.

Menurutnya, jumlah penderita AIDS dari seluruh Indonesia yang terbanyak di Provinsi Papua diikuti daerah Bali, kemudian DKI Jakarta."Sedangkan penderita HIV yang dominan yakni DKI Jakarta mencapai 9.804, Jawa Timur mencapai 5.973,"katanya.

Dia menambahkan, penyadaran dan pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan, agar jumlah mereka dapat diminimalkan."Minimal kita dapat memberikan konseling dan bimbingan terhadap mereka tentang pentingnya kesadaran untuk mau berobat secara teratur, dan menyebarkan hal itu kepada penderita lainnya," katanya.